Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Agar Hari-Harimu Penuh Keberkahan

Tulisan ini hadir karena terinspirasi dari buku Robi Afrizan Saputra tentang Memperbaiki Diri Sepenuh Hati. Buku ini banyak membelajarkan kepada saya bagaimana strategi memperbaiki diri dengan sepenuh hati agar hari-hari yang dilalui bisa lebih bermakna dan berberkah. Adapun strategi tersebut adalah : Pertama , Kesadaran Diri. Sering kali kita berbuat salah. Kesalahan itu kadang memang dibuat secara sengaja, kadang juga terjadi begitu saja dan tanpa sengaja dilakukan. Jika memang kita menyadari kesalahan yang telah dilakukan, maka hendaklah berusaha memperbaiki diri, berdoa kepada Allah swt.. meminta dukungan kepada diri sehingga menjadi pribadi yang berjalan di atas kebenaran bukan kebathilan dan meminta dukungan kepada siapa pun agar selalu istiqamah dalam memperbaiki diri.   Kedua , Memperbaiki Niat. Setiap kegiatan yang kita lakukan harus memiliki niat karena Allah bukan dengan yang lain dan bukan untuk tujuan yang lain karena ingin dipuji, disanjung dan ingin mendapatkan ses...

Komunikasi Sebuah Solusi dalam Konflik

            Manusia adalah  makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan lainnya. Sebagai makhluk sosial,  mereka menginginkan agar terjalin hubungan yang baik antarsesama dan menghindari terjadinya konflik yang menyebabkan rusaknya hubungan. Hubungan setiap orang unik. Seseorang yang menjalin hubungan karena alasan-alasan yang unik. Alasan tersebut boleh jadi karena ingin mengurangi kesepian, mengurangi penderitaan, memaksimalkan kesenangan, mendapatkan pengetahuan, atau malah untuk mendapatkan stimulus fisik dan emosional. Stimulus fisik itu seperti kita butuh belaian dan pelukan. Sedangkan stimulus emosional itu seperti tertawa, menangis, butuh kejutan, harapan, dan menginginkan kehangatan (Joseph A.Devito). Alasan-alasan inilah sehingga setiap individu menjalin hubungan dengan yang lain. Separuh dari jalinan hubungan itu mengalami perusakan. Perusakan hubungan adalah menurunnya atau melemahnya ikatan h...

Memberatkan Tapi Menentramkan

Memberatkan Tapi Menentramkan Samsinar S.     Salah satu cara untuk menata dan memperbaiki diri adalah berkata jujur. Jujur adalah kata yang sangat indah didengar, namun keindahan katanya tidak semudah apa yang dibayangkan, karena sangat susah untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehar-hari. Semua orang mengetahui maknanya dan suka dengan kejujuran, akan tetapi mereka selalu mengabaikannya. Menurut Almudadi, jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokkan antara informasi dengan fenomena atau realitas. Dalam Islam, sikap seperti ini disebut shiddiq. Shiddiq memiliki nilai tak terhingga, karena semua sikap yang baik selalu bersumber pada kejujuran. Oleh karena itu, apapun yang dilakukan harus dilandasi dengan kejujuran. Suatu keindahan jika setiap individu bersikap jujur terhadap dirinya, anak jujur kepada orangtuanya, suami jujur kepada istrinya, pedagang jujur dalam usaha dagangannya, dan pemimpin jujur dalam melaksanakan tugas dan k...

Berbuat Baiklah, Walaupun Tidak Diperlakukan Baik oleh Orang lain

     Hidup ini unik. Manusia dalam menjalankan hidupnya dikelilingi berbagai karakteristik  setiap individu. Ada orang yang betul-betul baik, pura-pura baik dan orang yang tidak baik atau jahat. Orang yang baik adalah orang yang dengan ikhlas berbuat baik dan menolong orang lain karena Allah swt., berbuat baik demi mendapatkan pahala disisi-Nya. Orang  yang pura-pura baik yaitu orang yang didepan kita baik tetapi dibelakang kita selalu membicarakan keburukan kita, berbuat baik karena ada udang di balik batu, berbuat baik karena meminta imbalan. Sedangkan orang yang tidak baik atau jahat yaitu orang selalu menzalimi orang lain dan secara tidak langsung menzalimi dirinya. Orang baik akan selalu berbuat baik kepada dirinya, keluarganya dan orang lain. Penilaian tentang baik dan buruk setiap individu berbeda satu sama lain tergantung pada pemahaman dan persepsi seseorang terhadap sesuatu.      Ada banyak rintangan atau tantangan yang dihadapi oleh ses...

Perubahan Sosial di Masa Pandemi Covid-19

Masa Pandemi Covid-19 menuntut masyarakat mengalami perubahan sosial. Perubahan sosial, menurut M.Burhan Bungin adalah proses sosial yang dialami anggota masyarakat serta semua unsur-unsur budaya dan sistem sosial pada semua tingkat kehidupan masyarakat yang secara sukarela atau dipengaruhi oleh unsur-unsur eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya dan sistem sosial yang baru. Perubahan sosial yang terjadi sekarang ini adalah perubahan sosial yang tidak dikehendaki karena adanya wabah penyakit yang menyerang setiap negara, termasuk Indonesia. Perubahan ini mengharuskan masyarakat Indonesia beradaptasi dengan sendirinya. Awal belum adanya Covid-19, pola kehidupan, budaya dan sistem sosial masyarakat berjalan secara normal. Contoh, masyarakat bila bertemu, berjabat tangan, sekarang hanya menggunakan komunikasi non verbal melalui isyarat atau tanda salam, tersenyum dengan sesama sangat dianjurkan dalam Islam, karena senyum adalah sedekah. Sekarang, walaupun orang tersenyum tetap ...