Hidup adalah misteri. Terlalu berharga jika kita maknai dan habiskan dalam kesia-siaan. Roda kehidupan akan berputar. Tidak mungkin kita akan selalu berada di bawah. Boleh jadi, suatu hari kita berada di atas. Hari ini kita terpuruk, esok lusa kita akan bahagia. Oleh karena itu, selalu sertakan Allah swt. dalam keadaan apa pun. Berusaha dan berdoa merupakan kunci untuk menjalani hidup. Yakinkan diri untuk selalu berbuat baik, walaupun memang kebaikan itu berat untuk dilakukan. Persiapkan diri dengan baik untuk bekal di akhirat. Jangan sia-siakan hidup, perbanyak amal kebaikan agar selamat di dunia dan diakhirat.
Melanjutkan
tulisan yang lalu, maka penulis masih membahas tentang beberapa cara yang dapat
ditempuh agar hidup ini tidak sia-sia. Adapun cara tersebut adalah :
Jangan Bersedih, Sebab yang Tampak Buruk
Kadang Bermanfaat
Setiap
manusia diberi potensi atau kelebihan yang luar biasa dari Allah swt. dan juga
diberi kelemahan. Salah satu kelemahan itu adalah terbatasnya jangkauan logika
dan berpikir, terutama menyangkut rencana-rencana Allah swt. Rencana Allah swt.
tidak dapat diketahui oleh siapa pun dan manusia selalu mengklaim dan
memberikan penilaian yang salah jika diberikan takdir yang buruk. Manusia selalu membuat
kesimpulan negatif terhadap musibah yang menimpanya. Padahal sesuatu yang buruk
yang terjadi dalam kehidupan manusia, belum tentu buruk di mata Allah swt.
Sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah (2):216 : “Dan boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
Oleh karena itu, manusia harus yakin bahwa semua yang terjadi dan yang datang
dari Allah swt. itu adalah yang terbaik bagi kamu.
Jangan Bersedih Bertaubatlah kepada Allah
swt.
Tidak
ada manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan dan dosa. Manusia adalah
makhluk lemah. Mereka tidak dapat melakukan apa-apa, kecuali mendapatkan izin
dan ridha dari Allah swt.
Banyak
kisah tentang orang-orang yang dalam kesehariannya selalu berbuat dosa, akan
tetapi orang tersebut mati dalam keadaan husnul
khatimah, mati dalam keadaan baik dan suci. Dosa-dosanya dihapuskan oleh
Allah swt. dan mendapatkan Surga-Nya. Oleh karena itu, jika kita telah berbuat
dosa dan melakukan kemaksiatan, maka kita harus bertaubat dan berjanji dengan
sepenuh hati untuk tidak melakukannya lagi.
Allah Maha Pengampun. Dia akan
mengampuni dosa hamba-Nya yang bertaubat dan akan memberi hidayah bagi
orang-orang yang memiliki keinginan dan kesadaran untuk kembali ke jalan-Nya.
Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Maídah (5):39 : “Maka, barang siapa
bertaubat sesudah melakukan kejahatan dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya
Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya, Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
Jangan Bersedih, Takdir Bisa Berubah
Takdir
adalah ketentuan yang sudah digariskan oleh Allah swt. Segala yang terjadi di
dunia ini, telah ditentukan oleh Allah swt. takdir dibagi 2 kelas besar, yaitu
takdir mubram dan takdir muállaq. Takdir mubram adalah takdir tetap, yang
terbagi dalam 2 bagian. Pertama, takdir dalam ilmu Allah swt. takdir ini tidak
mungin berubah. Kedua, takdir dalam kandungan. Dalam takdir ini, Allah swt
telah memerintahkan malaikat untuk mencatat rezeki, umur, pekerjaan, musibah,
kesedihan, dan kebahagiaan bayi dalam kandungan. Takdir ini bisa berubah jika
Allah swt. berkehendak untuk mengubahnya.
Takdir
muállaq dapat dibagi 2 yaitu takdir yang tercatat dalam lauhul mahfudz, dan
takdir ini bisa berubah. Sebagaimana QS. Ar-Ra’d (13):39 : “Allah menghapuskan
apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang dikehendaki), dan di
sisi-Nyalah terdapat Ummul Kitab (lauh mahfuzh).”
Selain
itu, takdir yang dapat berubah adalah takdir karena adanya sebab akibat. Suatu
ketika, kita mungkin ditakdirkan mengalami musibah. Akan tetapi berkat doa dan
kebaikan yang telah kita lakukan, Allah swt. membatalkannya dan menggantinya
dengan kebahagiaan. Oleh karena itu, perbanyak berbuat baik, agar menghantarkan
pada kehidupan yang lebih baik.
Bersandarlah Hanya kepada Allah swt.
Sandaran
terbaik adalah bersandar kepada Allah swt. Allahlah yang memberikan rezeki,
menghidupkan, mematikan, semua datangnya dari Allah swt. dan kepada-Nyalah jua
tempat kembali.
Tiada
keberuntungan yang sangat besar dalam hidup ini, kecuali orang yang tidak
memiliki sandaran selain Allah swt. Yakinlah, bahwa Allah Maha Pengatur yang
menguasai segalanya. Tidak ada celah dan
tidak ada yang luput dari gengaman-Nya. Oleh karena itu, sandarkan
semuanya kepada-Nya hingga datang petunjuk dan pertolongan dari-Nya. Semua yang
kita miliki akan hilang. Oleh karena itu, jangan sombong dan membanggakan diri
dengan apa yang anda miliki, semua itu adalah fana, karena Allah swt. jauh
lebih memiliki dari segalanya.
Jadilah Pemenang Sejati Kehidupan
Pemenang sejati adalah
orang yang tidak menyerah pada nasib, mengeluh, dan menyalahkan Allah swt. atas
ketidakberuntungan dalam hidup, dan menjadi pribadi yang tangguh dan berhasil
keluar dari musibah yang telah ditakdirkan, berhasil meningkatkan keimanan, kesabaran
dan mampu menelaah terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah swt. Semoga
kita menjadi pemenang sejati dalam kehidupan ini. Aamiin.
Menutup tulisan ini,
dengan mengatakan bahwa “apapun yang terjadi dalam hidup ini, terimalah dengan
lapang dada dan kesabaran, karena semua datangnya dari Allah swt., jangan menyerah, mengeluh, apalagi
menyalahkan Allah swt. atas ketidakberuntungan dalam kehidupan. Allah swt.
menguji kita untuk mengetahui kualitas diri dan hidup kita.”
Luar biasa ibu Wadek
BalasHapusTerima kasih, p doktor.
Hapus