Hidup adalah misteri. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam hidup. Hari ini kita bahagia, esok lusa kita sengsara dan sebaliknya, hari ini kita diuji dengan cobaan dan musibah yang berat, esok lusa kita diberi kenikmatan yang terindah sehingga musibah itu terlupakan.
Hidup
seperti roda yang berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Oleh karenanya,
jangan sombong dan membanggakan diri ketika kita berada di atas, karena boleh
jadi esok lusa kita berada di bawah. Yakin dan percaya semua ini sudah
ditentukan Allah swt. Manusia hanya mampu berusaha dan berdoa dalam menjalani
hidup, akan tetapi Allah swt. yang menentukan apa yang terjadi. Terlalu naif
jika kita menghabiskan hidup ini dengan sia-sia dan terlalu berharga jika kita
maknai dengan baik. Oleh karena itu, jangan sia-siakan hidup ini, jika memang sudah
ditakdirkan untuk mendapat musibah dan cobaan dalam hidup maka jangan selalu
berburuk sangka kepada Allah swt., boleh jadi Allah menguji kesabaran kita dan membuat
iman kita lebih kuat, karena Allah swt. tidak akan menguji manusia jika mereka
tidak sanggup untuk memikulnya. Yakinlah, bahwa Allah Maha Bijaksana dan akan
memberikan kejutan dan kebahagiaan yang tidak disangka-sangka pada waktu yang
tepat.
Tulisan
ini hadir karena terinspirasi dengan cerita hidup yang dialami penulis dan dari
great inspiration buku Eko Gunawan (2019) dengan judul “Ubah Derita Jadi
Bahagia” yang diterbitkan oleh Laksana, Banguntapan Yogyakarta. Ada salah satu
bab yang menjelaskan tentang bagaimana agar hidup ini tidak sia-sia? Jawaban
pertanyaan ini akan penulis ulas berikut ini :
Pertama, selalu berpikir jernih dan memiliki
orientasi hidup mulia, dan mengatakan bahwa ah, itu masa lalu, kok. Masa
lalu dan kesalahan yang dulu kita perbuat serta kesalahan orang lain perbuat
kepada kita, hendaklah menjadi catatan dalam lembaran lama. Masih banyak yang
perlu dicatat dalam buku catatan untuk mengisi lembaran masa kini dan masa
depan. Jangan sia-siakan hidup ini dan jangan menjadi orang yang merugi karena
kelamnya masa lalu, serta jangan pesimis dan mengeluhkan tercapainya perubahan
hidup. Jika memang masa lalu selalu suram, maka bangkitlah dan optimis bahwa
saya tidak akan merugi di masa kini dan masa depan nanti. Yakinkan diri bahwa
agama bisa menjadi penerang dan Allah swt. akan memberikan pertolongan bagi
siapa saja yang ingin bertaubat dan sungguh-sungguh ingin keluar dari kelam dan
suramnya masa lalu. Jangan menzalimi diri dengan membuat kezaliman ganda yaitu masa
lalu, masa sekarang dan masa mendatang. Ikrarkan diri untuk mengambil pelajaran
dari kejadian masa lalu demi sebuah tujuan dan perubahan yang lebih baik.
Bekali diri dengan banyak pengalaman dan pengetahuan. Dan yang terpenting yang
harus dimiliki adalah tingkatkan iman dan hubungan yang baik dengan Allah swt.,
karena-Nyalah kita akan mendapat petunjuk agar jalan hidup kita dimudahkan.
Kedua, kita hanya memiliki hari ini, besok belum pasti. Kematian adalah suatu takdir yang Allah swt. tentukan kepada kita. Kita tidak mungkin tahu, kapan itu terjadi, dimana, dan bagaimana kejadian itu nanti. Akan tetapi yang pasti kita harus siap menghadapinya. Kita bisa bermimpi tentang hal-hal yang indah, rumah mewah, punya kedudukan dan jabatan, anak yang shaleh dan shalehah, istri yang setia dan shalehah, pendidikan yang tinggi dan impian yang indah lainnya. Namun, siapa yang bisa menyangka bahwa esok lusa kita masih hidup dan masih bisa menggapai impian itu dan akan terwujud sesuai dengan kemauan kita. Kita tak pernah tahu takdir kita. Hanya doa yang dapat kita panjatkan agar mendapatkan takdir hidup yang terbaik. Oleh karena itu, pergunakan hari ini yang sedang kita nikmati dengan cara yang terbaik yaitu menghimpun semua kekuatan dalam diri, syukuri apa yang dimiliki, dan lakukan apa yang bisa dilakukan serta tinggalkan kebiasaan buruk menunda-nunda. Sebagaimana Nabi saw. bersabda : “Manfaatkan lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaan lainnya) : hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu” (Hadis Riwayat Hakim dan Baihaqi).
Tulisan ini akan penulis lanjutkan untuk seri ke-2. Mengutip pendapat Iqbal Hamdy dalam bukunya ‘Menjadikan Hidup Bermakna”, Jadikan hari ini milik kita. Hari kemarin biarkan berlalu. Hari ini adalah hari terbaik buat kita. Karena itu, perbanyaklah melakukan amal kebaikan seolah esok tak dapat kita jelang. Jadikan hari ini sebagai hari paling indah dalam kehidupan kita. Karena yang dapat kita rasakan adalah hari ini, bukan esok hari.
Makasih nasehatnya ibu wadek
BalasHapusMasya Allah... inspirasi pagi bu...
BalasHapusTulisan yang sangat bermanfaat bu...
BalasHapus