Langsung ke konten utama

JANGAN SIA-SIAKAN HIDUP (Seri 1)

Hidup adalah misteri. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dalam hidup. Hari ini kita bahagia, esok lusa kita sengsara dan sebaliknya, hari ini kita diuji dengan cobaan dan musibah yang berat, esok lusa kita diberi kenikmatan yang terindah sehingga musibah itu terlupakan.

Hidup seperti roda yang berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Oleh karenanya, jangan sombong dan membanggakan diri ketika kita berada di atas, karena boleh jadi esok lusa kita berada di bawah. Yakin dan percaya semua ini sudah ditentukan Allah swt. Manusia hanya mampu berusaha dan berdoa dalam menjalani hidup, akan tetapi Allah swt. yang menentukan apa yang terjadi. Terlalu naif jika kita menghabiskan hidup ini dengan sia-sia dan terlalu berharga jika kita maknai dengan baik. Oleh karena itu, jangan sia-siakan hidup ini, jika memang sudah ditakdirkan untuk mendapat musibah dan cobaan dalam hidup maka jangan selalu berburuk sangka kepada Allah swt., boleh jadi Allah menguji kesabaran kita dan membuat iman kita lebih kuat, karena Allah swt. tidak akan menguji manusia jika mereka tidak sanggup untuk memikulnya. Yakinlah, bahwa Allah Maha Bijaksana dan akan memberikan kejutan dan kebahagiaan yang tidak disangka-sangka pada waktu yang tepat.

Tulisan ini hadir karena terinspirasi dengan cerita hidup yang dialami penulis dan dari great inspiration buku Eko Gunawan (2019) dengan judul “Ubah Derita Jadi Bahagia” yang diterbitkan oleh Laksana, Banguntapan Yogyakarta. Ada salah satu bab yang menjelaskan tentang bagaimana agar hidup ini tidak sia-sia? Jawaban pertanyaan ini akan penulis ulas berikut ini :

Pertama, selalu berpikir jernih dan memiliki orientasi hidup mulia, dan mengatakan bahwa ah, itu masa lalu, kok. Masa lalu dan kesalahan yang dulu kita perbuat serta kesalahan orang lain perbuat kepada kita, hendaklah menjadi catatan dalam lembaran lama. Masih banyak yang perlu dicatat dalam buku catatan untuk mengisi lembaran masa kini dan masa depan. Jangan sia-siakan hidup ini dan jangan menjadi orang yang merugi karena kelamnya masa lalu, serta jangan pesimis dan mengeluhkan tercapainya perubahan hidup. Jika memang masa lalu selalu suram, maka bangkitlah dan optimis bahwa saya tidak akan merugi di masa kini dan masa depan nanti. Yakinkan diri bahwa agama bisa menjadi penerang dan Allah swt. akan memberikan pertolongan bagi siapa saja yang ingin bertaubat dan sungguh-sungguh ingin keluar dari kelam dan suramnya masa lalu. Jangan menzalimi diri dengan membuat kezaliman ganda yaitu masa lalu, masa sekarang dan masa mendatang. Ikrarkan diri untuk mengambil pelajaran dari kejadian masa lalu demi sebuah tujuan dan perubahan yang lebih baik. Bekali diri dengan banyak pengalaman dan pengetahuan. Dan yang terpenting yang harus dimiliki adalah tingkatkan iman dan hubungan yang baik dengan Allah swt., karena-Nyalah kita akan mendapat petunjuk agar jalan hidup kita dimudahkan.

Kedua, kita hanya memiliki hari ini, besok belum pasti. Kematian adalah suatu takdir yang Allah swt. tentukan kepada kita. Kita tidak mungkin tahu, kapan itu terjadi, dimana, dan bagaimana kejadian itu nanti. Akan tetapi yang pasti kita harus siap menghadapinya. Kita bisa bermimpi tentang hal-hal yang indah, rumah mewah, punya kedudukan dan jabatan, anak yang shaleh dan shalehah, istri yang setia dan shalehah, pendidikan yang tinggi dan impian yang indah lainnya. Namun, siapa yang bisa menyangka bahwa esok lusa kita masih hidup dan masih bisa menggapai impian itu dan akan terwujud  sesuai dengan kemauan kita. Kita tak pernah tahu takdir kita. Hanya doa yang dapat kita panjatkan agar mendapatkan takdir hidup yang terbaik. Oleh karena itu, pergunakan hari ini yang sedang kita nikmati dengan cara yang terbaik yaitu menghimpun semua kekuatan dalam diri, syukuri apa yang dimiliki, dan lakukan apa yang bisa dilakukan serta tinggalkan kebiasaan buruk menunda-nunda. Sebagaimana Nabi saw. bersabda : “Manfaatkan lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaan lainnya) : hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu” (Hadis Riwayat Hakim dan Baihaqi).

Tulisan ini akan penulis lanjutkan untuk seri ke-2. Mengutip pendapat Iqbal Hamdy dalam bukunya ‘Menjadikan Hidup Bermakna”, Jadikan hari ini milik kita. Hari kemarin biarkan berlalu. Hari ini adalah hari terbaik buat kita. Karena itu, perbanyaklah melakukan amal kebaikan seolah esok tak dapat kita jelang. Jadikan hari ini sebagai hari paling indah dalam kehidupan kita. Karena yang dapat kita rasakan adalah hari ini, bukan esok hari.

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menanamkan 9 Pilar Karakter dalam Lingkungan Keluarga

Anak adalah amanah yang Allah swt. berikan kepada orangtua, dan orangtua harus mendidik anak dengan baik agar memiliki karakter yang baik. Peran orangtua sangat penting dalam pendidikan karakter. Orangtua adalah pendidik pertama dan utama. Karena dialah, anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya, dan potensi tersebut harus dimunculkan dan diasah oleh orangtua sehingga menjadi sifat dan perilaku. Jika dalam lingkungan keluarga tidak mendukung dalam mengembangkan potensi tersebut, maka akan berpengaruh pada perilaku dan kepribadian anak. Oleh karena itu, lingkungan keluarga harus menciptakan pengalaman anak usia dini baik terhadap kesehatan fisik, mental dan jiwanya sehingga terbawa sampai dewasa. Untuk menciptakan pengalaman anak usia dini, maka orangtua harus membesarkannya dengan penuh kasih sayang, menanamkan moral yang baik, memberikan stimulasi yang cukup, dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Dalam hal pengembangan diri anak, orangtua har...

Menangkal Berita Hoaks Melalui Literasi Media

     Saat ini kita berada dalam dunia yang dipenuhi oleh media. Media telah banyak memberikan konsekuensi terhadap perilaku seseorang, identitas budaya, pendidikan di sekolah dan keluarga. Dengan konsekuensi tersebut, maka kita harus memiliki kemampuan dalam berliterasi media. Tulisan ini hadir karena terinspirasi dari buku yang ditulis oleh Dyna Herlina dengan judul “Literasi Media : Teori dan Fasilitasi”. Dalam buku tersebut mengemukakan bahwa media menjadi pisau bermata dua yang dapat memberi manfaat dan juga menyimpan ancaman yang dapat merugikan manusia. Oleh karena itu, manusia harus belajar memahami manfaat dan ancaman media sehingga memiliki strategi untuk menghadapinya. Dengan literasi media, maka menjadi strategi dalam menghadapi perkembangan media sehingga kita bijak dan cerdas berhadapan dengan media.      Commission of The European Communities dalam Herlina mengemukakan bahwa literasi media merupakan keterampilan, pengetahuan, da...

Perjuangan Hidup yang Tak Sia-Sia

     Tak ada manusia yang tak punya masalah. Semua telah merasakan masalah dalam hidup. Ada yang mampu menghadapinya dengan tenang dan sabar serta menyerahkan segalanya pada-Nya, dan ada juga yang sama sekali tidak tenang, putus asa dan menyerah dengan kehidupan ini tanpa bersandar pada-Nya. Oleh karena itu, hidup adalah pilihan. Memilih mana yang terbaik buat kita dan bermanfaat bagi kita. Hidup butuh perjuangan. Tiada pencapaian tanpa perjuangan. Semua hal yang dilakukan memerlukan perjuangan. Jika kita ingin menjadi pribadi yang unggul, maka kita harus berjuang untuk mencapainya. Berusaha keras dengan pertimbangan yang matang dan berdoa kepada-Nya agar semua yang telah dilakukan dapat dicapai, maka perjuangan itu akan berhasil. Bagaimana cara kita agar perjuangan dan kerja keras kita tidak sia-sia dan melelahkan? Mari kita simak beberapa trik khusus yang disarankan oleh Nurul Chomariah dalam bukunya “Aku Pantang Putus Asa, Karena di Balik Derita, Allah Meny...