Allah swt. telah
menawarkan surga bagi manusia baik kepala laki-laki mukmin maupun kepada wanita
mukminah. Surga yang ditawarkan itu benar adanya, dan Allah swt. akan menepati
janjinya dengan memberikan kemenangan dan keuntungan yang besar bagi mereka
yang giat dan memiliki komitmen untuk selalu melakukan kebaikan. Mereka yang
akan mendapatkan tempat di surga adalah mereka
yang bertaubat, yang beribadah,
yang memuji, yang melawat, yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf
dan mencegah berbuat mungkar, dan yang memelihara hukum-hukum Allah swt. Ini sebagaimana
termaktub dalam QS. At-Taubah ayat 112. Selain itu, juga termaktub dalam QS.
Al-Ahzab ayat 35 : “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki
dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam
ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang
sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah,
laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah swt
telah menyediakan untuk ampunan dan pahala yang besar.”
Melanjutkan tulisan
sebelumnya, ada beberapa wanita yang dijanjikan Allah swt. untuk menjadi
penghuni surga sebagaimana dijelaskan oleh Mustafa Murad dalam bukunya “Wanita
Dirindu Surga” yaitu :
Ketiga, Maryam, Ibu Nabi Isa.
Maryam adalah ibu Bani Israil. Dia satu-satunya wanita yang melahirkan tanpa suami. Dia menjadi salah satu wanita penghuni surga. Rasulullah saw. bersabda, “Cukup banyak laki-laki yang telah mencapai kesempurnaan, namun tidak ada wanita yang mencapai kesempurnaan kecuali empat orang yaitu Maryam binti Imran, Asiyah istri FirĂ¡un, Khadijah binti Khuwailid, dan Keutaman Aisyah dibandingkan wanita lainnya laksana tsarid (bubur/roti yang remuk dan direndam dalam kuah) diantara berbagai jenis makanan yang lain.”
Dia
adalah sosok wanita yang memelihara kehormatannya, selalu patuh beribadah,
taat, sujud, dan rukuk, sehingga ada yang mengatakan bahwa beliau menyepi di
dalam mihrab sambil rukuk, sujud, dan berdiri sampai kedua telapak kakinya
mengeluarkan cairan berwarna kuning. Dia selalu dalam keadaan suci setiap kali
hendak beribadah kepada Allah swt. Oleh karena itu, Allah swt. pun menyucikan
jiwanya. Setiap kali beribadah, beliau telah mencapai derajat orang yang
benar-benar ikhlas.
Keempat, Fatimah binti
Muhammad, Pemimpin Wanita Penghuni Surga
Fatimah
tumbuh dan berkembang di rumah seorang pemimpin anak Adam. Dia telah lulus dari
sekolahnya, terdidik dalam pengawasannya, diasuh di bawah perlindungannya dan
putri seorang ayah (Nabi Muhammad saw) yang sangat menyayanginya. Bahkan beliau
akan memerangi siapa saja yang melawan putrinya dan menyelamatkan orang yang
berdamai dengan putrinya.
Ketika Fatimah berumur 15 tahun, dia menikah dengan putra pamannya, Ali bin Abi Thalib. Dia hidup dengan sabar bersama suaminya dalam keadaan fakir, lapar, susah, dan sengsara. Hidup mereka sangat sederhana dan sedikit harta. Bahkan kesengsaraannya semakin bertambah sehingga badannya menjadi bungkuk. Akan tetapi, Rasulullah saw. selalu menghiburnya agar mereka bersabar. Rasulullah saw. juga mendidiknya dengan baik dan belajar dari beliau.
Kelima, Ummul Mukminin,
Khadijah binti Khuwailid
Khadijah
adalah istri Rasulullah saw. Beliau pernah berkata “Allah swt. tidak memberiku
pengganti yang lebih baik dari Khadijah. Dia beriman kepadaku ketika
orang-orang mengingkariku, dia percaya kepadaku ketika orang-orang menganggapku
dusta, dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang mengekangnya, dan
dia memberiku anak ketika istri-istriku yang lain tidak memberiku anak.”
Dia
tercatat sebagai wanita pertama yang masuk Islam. Kisahnya dan surga diawali
dengan sejak dia masuk Islam di depan suaminya, Rasulullah saw. Dia menunjukkan
kemuliaan, kesetiaan, kebijaksanaan, kesabaran, kelembutan, dan kearifan hati
saat peristiwa turunnya wahyu kepada Rasulullah saw. Dia juga membantu
orang-orang lemah dengan hartanya setelah orang-orang kafir mengusir mereka dan
melarang mereka bekerja. Dia juga menolong orang yang teraniaya dan memberi
makan orang yang kelaparan. Rumahnya dijadikan sebagai tempat berlindung bagi
orang yang takut dan menderita. Hatinya selalu terbuka untuk berjihad di jalan
Allah swt. Semakin berat perjuangannya, maka semakin bertambah kesenangan dan
kegembiraannya.
Rasulullah saw. pernah berkata “Berikan kabar gembira kepada Khadijah. Dia akan memperoleh rumah di surga yang terbuat dari mutiara yang cekung. Di dalamnya tidak ada kebisingan dan kelelahan.”
Keenam, Aisyah, Guru Kaum wanita
Ada beberapa keutamaan dan kebaikan bagi Aisyah. Beliau berkata, “Sungguh aku dianugerahi sembilan hal yang tidak pernah diberikan kepada wanita mana pun selain Maryam binti Imran :
Pertama,
Jibril pernah turun menjumpai Rasulullah saw. guna memperlihatkan rupaku dan
memerintahkan beliau agar menikahiku
Kedua,
Rasulullah menikahiku ketika masih gadis. Tak seorang pun dari istri-istri
Rasulullah yang beliau nikahi ketika masih gadis selain aku
Ketiga,
ketika Rasulullah saw. wafat, kepalanya berada di atas pangkuanku
Keempat,
jasad beliau dimakamkan di rumahku
Kelima,
para malaikat mengelilingi rumahku
Keenam,
aku anak khalifah yang juga sahabat karib beliau
Ketujuh,
sebuah ayat al-QurĂ¡n dalam QS. Al-Taubah diturunkan untuk membeberkan
kesucianku sebagai seorang wanita
Kedelapan,
telah diciptakan untukku tempat yang baik di sisi Allah swt.
Kesembilan, aku dijanjikan akan diberi ampunan dan kelapangan rezeki.
Aisyah adalah guru kaum muslimah, dan guru seluruh wanita di dunia ini. Dia hafal ratusan syair, keilmuannya sangat dalam, menguasai ilmu kewarisan, mengetahui secara mendalam Bahasa Arab, para rawi meriwayatkan 2210 hadis darinya, dan dia adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis setelah Abu Hurairah, Abdullah bin Umar dan Anas.Dia akan memperoleh anugerah surga dan selamat dari siksa neraka karena perjuangannya yang melelahkan dalam membantu dakwah Islam.
Menutup
tulisan ini dengan mengutip kata bijak dari Maman Suherman mengemukakan bahwa
“Ya Tuhanku, jika aku menyembahmu karena takut akan panasnya api neraka maka
bakarlah aku di dalamnya, dan jika aku menyembahmu karena menginginkan surga
maka campakkan aku dari surga, tapi jika aku menyembahmu karena kecintaanku
hanya kepada engkau jangan kau sembunyikan kecintaanmu yang sejati.”
Mantap Bu. Mari tetap istiqamah menulis
BalasHapus