Langsung ke konten utama

AKANKAH KITA MENJADI WANITA YANG DIRINDU SURGA? (Seri 2)

Allah swt. telah menawarkan surga bagi manusia baik kepala laki-laki mukmin maupun kepada wanita mukminah. Surga yang ditawarkan itu benar adanya, dan Allah swt. akan menepati janjinya dengan memberikan kemenangan dan keuntungan yang besar bagi mereka yang giat dan memiliki komitmen untuk selalu melakukan kebaikan. Mereka yang akan mendapatkan tempat di surga adalah mereka  yang  bertaubat, yang beribadah, yang memuji, yang melawat, yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat mungkar, dan yang memelihara hukum-hukum Allah swt. Ini sebagaimana termaktub dalam QS. At-Taubah ayat 112. Selain itu, juga termaktub dalam QS. Al-Ahzab ayat 35 : “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah swt telah menyediakan untuk ampunan dan pahala yang besar.”

Melanjutkan tulisan sebelumnya, ada beberapa wanita yang dijanjikan Allah swt. untuk menjadi penghuni surga sebagaimana dijelaskan oleh Mustafa Murad dalam bukunya “Wanita Dirindu Surga” yaitu :

Ketiga, Maryam, Ibu Nabi Isa.

Maryam adalah ibu Bani Israil. Dia satu-satunya wanita yang melahirkan tanpa suami. Dia menjadi salah satu wanita penghuni surga. Rasulullah saw. bersabda, “Cukup banyak laki-laki yang telah mencapai kesempurnaan, namun tidak ada wanita yang mencapai kesempurnaan kecuali empat orang yaitu Maryam binti Imran, Asiyah istri FirĂ¡un, Khadijah binti Khuwailid, dan Keutaman Aisyah dibandingkan wanita lainnya laksana tsarid (bubur/roti yang remuk dan direndam dalam kuah) diantara berbagai jenis makanan yang lain.”

Dia adalah sosok wanita yang memelihara kehormatannya, selalu patuh beribadah, taat, sujud, dan rukuk, sehingga ada yang mengatakan bahwa beliau menyepi di dalam mihrab sambil rukuk, sujud, dan berdiri sampai kedua telapak kakinya mengeluarkan cairan berwarna kuning. Dia selalu dalam keadaan suci setiap kali hendak beribadah kepada Allah swt. Oleh karena itu, Allah swt. pun menyucikan jiwanya. Setiap kali beribadah, beliau telah mencapai derajat orang yang benar-benar ikhlas.

Keempat, Fatimah binti Muhammad, Pemimpin Wanita Penghuni Surga

Fatimah tumbuh dan berkembang di rumah seorang pemimpin anak Adam. Dia telah lulus dari sekolahnya, terdidik dalam pengawasannya, diasuh di bawah perlindungannya dan putri seorang ayah (Nabi Muhammad saw) yang sangat menyayanginya. Bahkan beliau akan memerangi siapa saja yang melawan putrinya dan menyelamatkan orang yang berdamai dengan putrinya.

Ketika Fatimah berumur 15 tahun, dia menikah dengan putra pamannya, Ali bin Abi Thalib. Dia hidup dengan sabar bersama suaminya dalam keadaan fakir, lapar, susah, dan sengsara. Hidup mereka sangat sederhana dan sedikit harta. Bahkan kesengsaraannya semakin bertambah sehingga badannya menjadi bungkuk. Akan tetapi, Rasulullah saw. selalu menghiburnya agar mereka bersabar. Rasulullah saw. juga mendidiknya dengan baik dan belajar dari beliau. 

Kelima, Ummul Mukminin, Khadijah binti Khuwailid

Khadijah adalah istri Rasulullah saw. Beliau pernah berkata “Allah swt. tidak memberiku pengganti yang lebih baik dari Khadijah. Dia beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkariku, dia percaya kepadaku ketika orang-orang menganggapku dusta, dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang mengekangnya, dan dia memberiku anak ketika istri-istriku yang lain tidak memberiku anak.”

Dia tercatat sebagai wanita pertama yang masuk Islam. Kisahnya dan surga diawali dengan sejak dia masuk Islam di depan suaminya, Rasulullah saw. Dia menunjukkan kemuliaan, kesetiaan, kebijaksanaan, kesabaran, kelembutan, dan kearifan hati saat peristiwa turunnya wahyu kepada Rasulullah saw. Dia juga membantu orang-orang lemah dengan hartanya setelah orang-orang kafir mengusir mereka dan melarang mereka bekerja. Dia juga menolong orang yang teraniaya dan memberi makan orang yang kelaparan. Rumahnya dijadikan sebagai tempat berlindung bagi orang yang takut dan menderita. Hatinya selalu terbuka untuk berjihad di jalan Allah swt. Semakin berat perjuangannya, maka semakin bertambah kesenangan dan kegembiraannya.

Rasulullah saw. pernah berkata “Berikan kabar  gembira kepada Khadijah. Dia akan memperoleh rumah di surga yang terbuat dari mutiara yang cekung. Di dalamnya tidak ada kebisingan dan kelelahan.” 

Keenam, Aisyah, Guru Kaum wanita

Ada beberapa keutamaan dan kebaikan bagi Aisyah. Beliau berkata, “Sungguh aku dianugerahi sembilan hal yang tidak pernah diberikan kepada wanita mana pun selain Maryam binti Imran :

Pertama, Jibril pernah turun menjumpai Rasulullah saw. guna memperlihatkan rupaku dan memerintahkan beliau agar menikahiku

Kedua, Rasulullah menikahiku ketika masih gadis. Tak seorang pun dari istri-istri Rasulullah yang beliau nikahi ketika masih gadis selain aku

Ketiga, ketika Rasulullah saw. wafat, kepalanya berada di atas pangkuanku

Keempat, jasad beliau dimakamkan di rumahku

Kelima, para malaikat mengelilingi rumahku

Keenam, aku anak khalifah yang juga sahabat karib beliau

Ketujuh, sebuah ayat al-QurĂ¡n dalam QS. Al-Taubah diturunkan untuk membeberkan kesucianku sebagai seorang wanita

Kedelapan, telah diciptakan untukku tempat yang baik di sisi Allah swt.

Kesembilan, aku dijanjikan akan diberi ampunan dan kelapangan rezeki.

Aisyah adalah guru kaum muslimah, dan guru seluruh wanita di dunia ini. Dia hafal ratusan syair, keilmuannya sangat dalam, menguasai ilmu kewarisan, mengetahui secara mendalam Bahasa Arab, para rawi meriwayatkan 2210 hadis darinya, dan dia adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis setelah Abu Hurairah, Abdullah bin Umar dan Anas.Dia akan memperoleh anugerah surga dan selamat dari siksa neraka karena perjuangannya yang melelahkan dalam membantu dakwah Islam. 

Menutup tulisan ini dengan mengutip kata bijak dari Maman Suherman mengemukakan bahwa “Ya Tuhanku, jika aku menyembahmu karena takut akan panasnya api neraka maka bakarlah aku di dalamnya, dan jika aku menyembahmu karena menginginkan surga maka campakkan aku dari surga, tapi jika aku menyembahmu karena kecintaanku hanya kepada engkau jangan kau sembunyikan kecintaanmu yang sejati.”

 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menanamkan 9 Pilar Karakter dalam Lingkungan Keluarga

Anak adalah amanah yang Allah swt. berikan kepada orangtua, dan orangtua harus mendidik anak dengan baik agar memiliki karakter yang baik. Peran orangtua sangat penting dalam pendidikan karakter. Orangtua adalah pendidik pertama dan utama. Karena dialah, anak akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya, dan potensi tersebut harus dimunculkan dan diasah oleh orangtua sehingga menjadi sifat dan perilaku. Jika dalam lingkungan keluarga tidak mendukung dalam mengembangkan potensi tersebut, maka akan berpengaruh pada perilaku dan kepribadian anak. Oleh karena itu, lingkungan keluarga harus menciptakan pengalaman anak usia dini baik terhadap kesehatan fisik, mental dan jiwanya sehingga terbawa sampai dewasa. Untuk menciptakan pengalaman anak usia dini, maka orangtua harus membesarkannya dengan penuh kasih sayang, menanamkan moral yang baik, memberikan stimulasi yang cukup, dan memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri. Dalam hal pengembangan diri anak, orangtua har...

Menangkal Berita Hoaks Melalui Literasi Media

     Saat ini kita berada dalam dunia yang dipenuhi oleh media. Media telah banyak memberikan konsekuensi terhadap perilaku seseorang, identitas budaya, pendidikan di sekolah dan keluarga. Dengan konsekuensi tersebut, maka kita harus memiliki kemampuan dalam berliterasi media. Tulisan ini hadir karena terinspirasi dari buku yang ditulis oleh Dyna Herlina dengan judul “Literasi Media : Teori dan Fasilitasi”. Dalam buku tersebut mengemukakan bahwa media menjadi pisau bermata dua yang dapat memberi manfaat dan juga menyimpan ancaman yang dapat merugikan manusia. Oleh karena itu, manusia harus belajar memahami manfaat dan ancaman media sehingga memiliki strategi untuk menghadapinya. Dengan literasi media, maka menjadi strategi dalam menghadapi perkembangan media sehingga kita bijak dan cerdas berhadapan dengan media.      Commission of The European Communities dalam Herlina mengemukakan bahwa literasi media merupakan keterampilan, pengetahuan, da...

Perjuangan Hidup yang Tak Sia-Sia

     Tak ada manusia yang tak punya masalah. Semua telah merasakan masalah dalam hidup. Ada yang mampu menghadapinya dengan tenang dan sabar serta menyerahkan segalanya pada-Nya, dan ada juga yang sama sekali tidak tenang, putus asa dan menyerah dengan kehidupan ini tanpa bersandar pada-Nya. Oleh karena itu, hidup adalah pilihan. Memilih mana yang terbaik buat kita dan bermanfaat bagi kita. Hidup butuh perjuangan. Tiada pencapaian tanpa perjuangan. Semua hal yang dilakukan memerlukan perjuangan. Jika kita ingin menjadi pribadi yang unggul, maka kita harus berjuang untuk mencapainya. Berusaha keras dengan pertimbangan yang matang dan berdoa kepada-Nya agar semua yang telah dilakukan dapat dicapai, maka perjuangan itu akan berhasil. Bagaimana cara kita agar perjuangan dan kerja keras kita tidak sia-sia dan melelahkan? Mari kita simak beberapa trik khusus yang disarankan oleh Nurul Chomariah dalam bukunya “Aku Pantang Putus Asa, Karena di Balik Derita, Allah Meny...